Tanda Kucing Terkena Kutu dan Cara Mengatasinya - Kids, apa kamu memelihara kucing di rumah? Sebagai pemilik kucing, kita pasti ingin selalu memastikan kalau hewan peliharaan selalu sehat. Kita harus memerhatikan kebersihan dan kesehatan tubuhnya, salah satunya kita harus tahu tanda-tanda kucing terkena kutu dan cara mengatasinya. Kutu bukan cuma menyerang kucing liar, tapi juga kucing peliharaan yang ada di rumah. Meski berukuran kecil dan kadang enggak bisa terlihat oleh mata, tapi kutu sangat berbahaya, lo. Kutu ini akan membuat kucing merasa gatal. Kalau dibiarkan, kucing bisa menggaruk tubuh mereka sampai luka. Itu sebabnya, kita harus tahu ciri-ciri kucing yang terkena kutu agar bisa segera diatasi dan enggak mengganggu kesehatan kucing lebih jauh. Baca Juga Bukan Menangis, Ternyata Ini Alasan Keluar Air dari Mata Kucing Baca Juga Bikin Terharu, Ternyata Ini Alasan di Balik Kebiasaan Aneh Kucing yang Suka Menunjukkan Bokongnya Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
BurungPuyuh, Hewan Kecil Beromzet Jutaan Rupiah. Kenal Lebih Dekat Keistimewaan Burung Puyuh. Burung Puyuh - Taksonomi, Morfologi, Ciri, Jenis & Reproduksi. Inilah Perbedaan Burung Puyuh Jantan dan Betina Paling Jelas. Mengenal Ternak Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) -. Cara Membedakan Jantan dan Betina Puyuh Dewasa. - Beberapa hari lalu seorang balita di Sragen meninggal dunia karena gigitan kutu kucing. Hewan yang memiliki nama ilmiah Ctenocephalides felis itu membuat jari balita bernama Tsamara Khumaira Mariba itu membengkak yang berujung menjadi tumor. Lantas, apakah gigitan kutu kucing memang berbahaya bagi manusia? Menurut spesialis kulit dan kelamin, dr Arini Astasari Widodo, gigitan kutu kucing menjadi berbahaya apabila kutu tersebut membawa kuman Bartonella hensela atau menyebabkan reaksi alergi berupa anafilaksis. Kuman Bartonella hensela dapat menyebabkan cat scratch disease CSD. Sebenarnya penyakit ini dapat diatasi namun tergantung dengan sistem kekebalan tubuh seseorang. “Pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh normal, CSD relatif aman. Akan tetapi penyakit ini dapat menjadi berat pada seseorang dengan kekebalan tubuh menurun, atau ada penyakit lain yang mendasari seperti penyakit jantung bawaan,” ujar dr Arini kepada Indozone saat dihubungi melalui pesan tengah berobat ke dokter.freepikSelain itu, pada beberapa pasien dengan CSD dapat ditemukan gejala sistemi seperti demam, mengigil, tidak enak badan, sakit kepala, hilang nafsu makan, dan muntah. Tak hanya itu, pada kasus berat pernah ditemukan gejala yang tidak khas seperti peradangan hati atau limpa hepatitis atau splenitis, peradangan pada organ mata, otak, saraf, tulang, dan pneumonia atipikal. Akan tetapi gejala ini sangat jarang terjadi. “Komplikasi berat akibat infeksi Bartonella henselae adalah endokarditis yaitu peradangan jantung. Biasanya ini terjadi pada pasien yang memiliki kelainan jantung sebelumnya,” kata dr yang berpraktik di Dermalogia Clinic RS Abdi Waluyo itu menambahkan, ada beberapa orang yang alergi terhadap kutu kucing. Apabila alerginya berat maka dapat menyebabkan reaksi anafilaksis dengan gejala seperti gatal, biduran, sesak, mengi, atau bengkak. Bila tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat mengancam nyawa seseorang yang terkena gigitan kutu kucing.“Apabila mengalami reaksi seperti ini harus segera pergi ke IGD rumah sakit,” pungkas dr Arini. Artikel Menarik Lainnya Kena Gigitan Kutu Kucing, Ini Langkah yang Harus Dilakukan Virus Corona Kini Tak Lagi Mematikan, Benarkah? Meski di Rumah, Kucing Dihinggapi Kutu. Dari Mana Kutu Kucing Berasal? Jikatidak segera diobati, burung kenari yang terserang kutu burung lama kelamaan berat badan menjadi menurun, nafsu makan akan menurun, dan akhirnya mati. Penyebab utama serangan kutu burung adalah kondisi sangkar yang kotor, lembab, berbau, dan burung jarang mandi.Apakah rambut dan kulit kepala Anda sering terasa gatal? Jika ya, ini bisa menandakan bahwa ada kutu pada rambut Anda. Kutu rambut banyak ditemukan di kulit kepala hingga leher, sedangkan telurnya menempel pada batang rambut. Kutu rambut tidak bisa berpindah dengan cara terbang. Akan tetapi, kutu rambut menular dengan cepat melalui kontak kepala langsung. Dibandingkan jenis kutu lainnya, gigitan Pediculus humanus capitis tidak menyebabkan penyakit apa pun selain rasa gatal pruritus dan risiko impetigo atau infeksi kulit. 3. Kutu kemaluan atau Pthirus pubis Jenis kutu ini biasanya ditemukan menempel pada rambut di area kemaluan. Namun, sebenarnya kutu juga bisa hidup pada ketiak, alis, bulu mata, bulu dada, dan bagian tubuh lainnya yang ditumbuhi rambut. Selain melalui kontak langsung seperti hubungan seksual, kutu kemaluan juga bisa menyebar dari barang-barang yang terkontaminasi. Tidak hanya menimbulkan rasa gatal di daerah kemaluan, komplikasi Phthirus pubis juga berisiko menyebabkan peradangan kelopak mata, konjungtivitis, impetigo, hingga bisul pada kulit. 4. Kutu bintang tunggal atau Amblyomma americanum Gigitan penyakit ini bisa membawa infeksi bakteri Ehrlichia chaffeensis yang mengakibatkan demam, nyeri otot, dan beberapa keluhan lain. Kutu bintang tunggal atau lone star tick juga membawa bakteri Francisella tularensis yang menyerang kulit, mata, kelenjar getah bening, hingga paru-paru sehingga menyebabkan tularemia. Meski terbilang sangat langka, gigitan lone star tick juga bisa menyebabkan infeksi virus Heartland dan Bourbon. Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention CDC AS, tahun 2017 lalu sempat ditemukan kasus kematian di AS pada seseorang yang terinfeksi virus Bourbon. Selain itu, gigitan kutu bintang tunggal juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom alpha-gal atau alergi terhadap daging merah. 5. Kutu lunak atau Ornithodoros spp. Jenis kutu ini banyak ditemukan di tempat yang dihuni oleh hewan pengerat. Gigitan kutu lunak atau soft tick sering tidak disertai rasa sakit sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya sampai terlihat ciri-ciri khusus. Soft tick bisa membawa infeksi bakteri Borrelia hermsii pada manusia yang kemudian menyebabkan tick-borne relapsing fever TBRF atau demam kambuhan. 6. Kutu busuk atau Cimex lectularius Jika Anda kerap merasakan gatal-gatal usai bangun tidur, ini bisa menjadi pertanda bahwa ada kutu busuk yang hidup di kasur Anda. Kutu busuk atau Cimex lectularius merupakan jenis kutu yang kerap bersembunyi di tempat tidur. Gigitan kutu busuk tidak menyebabkan penyakit yang serius, tapi Anda akan tetap merasakan gatal-gatal. Jika digaruk berlebihan, ini mungkin akan meningkatkan risiko infeksi kulit. 7. Kutu pada anjing Beberapa jenis kutu yang ditemukan pada anjing seperti American dog tick atau brown dog tick juga bisa menular ke manusia. Namun, kasus yang ditemukan sangatlah kecil. Gigitan kutu anjing ke manusia bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti tifus, anasplasmosis, dan tularemia. Meski begitu, gejalanya biasanya tidak separah seperti saat ditemukan pada anjing atau hewan lain. Selain rasa gatal, beberapa jenis gigitan kutu juga bisa menimbulkan nyeri otot, demam, dan ruam kulit. Untuk meredakan gatal akibat gigitan kutu, Anda bisa mengonsumsi antihistamin. Akan tetapi, jika Anda merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut, berkunjunglah ke dokter. Kutu pada manusia Terdapat hingga kurang lebih 60 jenis kutu. Beberapa jenis di antaranya hanya ditemukan di daerah-daerah tertentu. Gigitan kutu kerap disertai dengan rasa gatal, demam, dan nyeri sendi. Antihistamin merupakan obat paling populer untuk mengobati efek gigitan kutu.
LDENN.